Prabowo Mengumpat 'Ndasmu' Berkali-kali, Ada Masalah dengan Watak Asli?

“Pelarian dari jawaban yang harus diberikan dalam debat dengan berjoget dan mencibir serta emosinal yang tidak tertahankan sudah lebih dari cukup sebagai indikasi dari ketidakberesan pengolahan verbal dan nonverbal,” ulasan Ari.
Prabowo kembali menjadi viral setelah klip video yang memperlihatkan pidatonya berisi pisuhan ‘ndasmu’ beredar di berbagai platform media sosial.
Pisuhan itu dilontarkan Prabowo dalam pidatonya di Konsolidasi Nasional Partai Gerindra di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat lalu (15/12/2023).
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik, etik, etik. Ndasmu etik,” ujar mantan tentara dengan pangkat terakhir letnan jenderal itu di depan ribuan kader Gerindra.
Banyak kalangan menilai Prabowo mengarahkan pisuhan itu kepada capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang mencecarnya soal etika pencalonan Gibran menjadi cawapres.
Dalam Debat Pertama Capres Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa lalu (12/12/2023), Anies bertanya kepada Prabowo mengenai pencalonan Gibran sebagai cawapres yang dianggap cacat secara etika.
Gibran yang baru berusia 36 tahun dimungkinkan menjadi peserta Pilpres 2024 karena Mahkamah Konstitusi (MK) melonggarkan syarat capres/cawapres tidak harus berusia di atas 40 tahun asalkan sudah berpengalaman menjadi kepala daerah.
Namun, putusan itu dianggap bermasalah. Putusan Majelis Kehormatan (MK) MK memperkuat anggapan soal cacat etika itu.
Ahli komunikasi politik Ari Junaedi mengupas pisuhan ’ndasmu’ yang diucapkan capres bernomor urut 2 di Pilpres 2024 Prabowo Subianto.
- Tarif Tarifan
- Kunker ke Kalteng, Menhut Ungkap Pesan Prabowo Terkait Revitalisasi Usaha Kehutanan
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi