Prabowo Merapat ke Jokowi, Gerindra Bakal Dihukum Konstituen di Pilkada 2020
jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra diprediksi bakal menghadapi persoalan serius jika akhirnya memilih bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah hasil Pemilihan Presiden 2019.
Menurut pengamat politik Alfarisi Thalib, masalah yang kemungkinan besar bakal dihadapi Prabowo Subianto dan Gerindra, hilangnya kepercayaan publik.
"Harapan publik terutama pendukungnya akan berubah menjadi kekecewaan yang besar, dan bisa jadi dalam skala tertentu akan berbalik melawan dan membencinya," ujar Alfarisi kepada jpnn.com, Selasa (15/10)
Kekecewaan, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies (IPS) itu, kemungkinan bakal berdampak pada elektoral partai dan kader-kader Gerindra. Hal ini tentu kurang baik bagi masa depan partai.
"Kenapa bakal berdampak pada elektoral, karena masyarakat akan mulai menyadari bahwa anggapan yang selama ini tentang 'Prabowo gila kekuasaan' itu bakal dinilai benar," katanya.
Menurut Alfarisi, pengaruh elektoral itu sangat berdampak bagi Prabowo, Gerindra dan kader-kader yang akan dicalonkan dalam Pilkada 2020 mendatang.
"Ini tentu pekerjaan besar, karena mereka bakal berjuang meyakinkan ulang para pendukungnya tentang fakta-fakta yang terjadi, bahwa semata-mata yang dilakukan Gerindra untuk kepentingan bangsa," pungkas Alfarisi. (gir/jpnn)
Partai Gerindra diprediksi bakal menghadapi persoalan serius jika akhirnya memilih bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah hasil Pemilihan Presiden 2019.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal Pembangunan Infrastruktur di Sumbar
- Gerindra Kuasai Komisi yang Bermitra dengan Polisi, Jaksa, dan KPK
- Habiburokhman Gerindra jadi Ketua Komisi III DPR RI
- Gerindra Dukung Penuh Sinergi Program Pendidikan Ahmad Ali-AKA dengan Prabowo
- Budiman Sudjatmiko Ditunjuk Prabowo Pimpin Lembaga Baru, Tugasnya Selesaikan Masalah Kemiskinan
- Gerindra: Belum Ada Nama Calon Menteri yang Dimasukkan PKS