Prabowo Pasti Kalah, tapi AHY Masih Miskin Pengalaman
Pro-1 Inginkan Duet Gatot-Cak Imin

jpnn.com, JAKARTA - Kelompok pendukung Gatot Nurmantyo yang tergabung dalam President of Republik Indonesia (Pro-1) menyatakan mantan Panglima TNI itu sangat berpotensi untuk menjadi lawan imbang bagi Joko Widodo di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Pro-1 bahkan menyebut Gatot yang belum lama pensiun dari TNI lebih menarik untuk didukung ketimbang dua figur lain yang punya latar belakang militer, yakni Prabowo Subianto ataupun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua Pro-1 Baihaqi Maisin mengatakan, Prabowo sudah dua kali kalah di pilpres. Yakni saat menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009 dan saat menantang Jokowi -panggilan kondang Joko Widodo- di Pilpres 2014.
"Prabowo orang lama yang dua kali kalah. Kemungkinan besar tiga kali pasti kalah," ujar Baihaqi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/4).
Selain itu, kata Baihaqi, anomi masyarakat saat ini terhadap Prabowo pun rendah. Buktinya, kata Baihaqi, ketua umum Partai Gerindra itu terlihat tak percaya diri karena tak kunjung mendeklarasikan diri jadi calon presiden.
Pro-1 juga menyoroti sosok AHY. Menurut Baihaqi, putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu masih belum berpengalaman.
Baihaqi menyebut pengalaman AHY yang hanya berpangkat mayor masih jauh di bawah Gatot. Selain itu, elektabilitas Gatot juga lebih baik ketimbang AHY.
"Dia (AHY, red) belum pernah memegang jabatan eksekutif dan jabatan yang tinggi. Elektabilitas Gatot dibanding AHY lebih tinggi dan lebih diterima masyarakat," ulasnya Baihaqi.
President of Republik Indonesia (Pro-1) meyakini Gatot Nurmantyo bisa menjadi calon presiden paling moncer dibanding nama lain berlatar miliiter.
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Demokrat Jakarta Timur Solid Dukung AHY Jadi Ketum Periode 2025-2030
- Munas IKA PMII Dibuka, Cak Imin: Inilah Kami, Wahai Indonesia
- Megawati Larang Kader PDIP Ikut Retret, Kritik Efriza Menohok Banget