Prabowo: Saya Jangan Terlalu Dianggap Enteng
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto kembali menyatakan adanya upaya pihak asing yang ingin ikut campur terhadap hasil pemilu Presiden RI 2014.
Hal ini dikatakannya usai bertemu 12 pimpinan ormas Islam di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Selasa (15/7).
Ditanya soal bentuk intervensi asing, Prabowo menyebut salah satunya lewat media televisi asing.
"Belum ada keputusan resmi banyak media asing sudah mengatakan si a menang, si ini menang. Anda kan melihat sendiri," kata Prabowo, didampingi Ketum Golkar Aburizal Bakrie.
Menurutnya, media asing sengaja membangun persepsi bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah kalah di Pilpres 2014.
Padahal hasilnya belum diumumkan oleh KPU. "Apa yang dilakukan media asing ini namanya perception building, dan kalau wartawan asing nanya saya selalu, kalau anda kalah, kalau anda kalah, kalau anda kalah, gitu. Saya bilang saya belum tentu kalah," tegasnya.
Karena itu, setiap berhadapan dengan media terutama media asing, Prabowo selalu menyatakan berdasar penghitungan internal tim suksesnya, Prabowo yakin memenangi Pilpres 9 Juli lalu yang hasilnya bakal diumumkan KPU 22 Juli mendatang.
"Itungan saya menang dan saya punya kekuatan besar. Di belakang saya ada 62 persen, saya jangan lah terlalu dianggap enteng saya, ya," ujar Prabowo sembari berlalu meninggalkan wartawan.(fat/jpnn)
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto kembali menyatakan adanya upaya pihak asing yang ingin ikut campur terhadap hasil pemilu Presiden
- Waspada! Kepala BMKG Sebut Indonesia Masuk Periode La Nina
- 5 Berita Terpopuler: BKN Ungkap Penyebab Kelulusan PPPK Tahap 1 Tertunda, Ada Proses yang Ditutup, Banyak Pertanyaan
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru