Prabowo Sedang Menghemat, Retret Kepala Daerah Seharusnya Dibatalkan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai rencana retret kepala daerah tak usah dilaksanakan karena bertentangan dengan kebijakan efisiensi anggaran rezim Prabowo Subianto.
"Sebaiknya rencana retret kepala daerah terpilih 2024 dibatalkan," kata Ray kepada awak media, Senin (17/2).
Pengamat politik itu mengatakan efisiensi anggaran membuat transfer ke daerah terkena evaluasi. Namun, penggunaan anggaran hasil penghematan malah dipakai buat retret.
"Tentu agak mengherankan dana transfer daerah dievaluasi, malah dana yang ada dipergunakan untuk tujuan yang tidak prinsipil," lanjutnya.
Toh, kata Ray, target dan tujuan dari retret oleh Prabowo terhadap kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024 tidak jelas, sehingga perlu dibatalkan.
Menurutnya, target retret yang dibaca ialah sinkronisasi pemerintah pusat dengan daerah, tetapi materi banyak berhubungan dengan nuansa militerisme.
"Presiden Prabowo menginginkan sinkronisasi pusat-daerah terjadi, saat yang sama membuat pembedaan antara kepala daerah terpilih dari KIM dengan kepala daerah non KIM," ungkap dia.
Ray juga mengungkapkan administrasi pembiayaan program yang bolak-balik menandakan retret sebaiknya dibatalkan.
Direktur LIMA Ray Rangkuti menilai pemerintah era Prabowo Subianto sedang mengefisienkan anggaran sehingga kegiatan retret tak perlu dilaksanakan.
- Pergantian Mendiktisaintek Dinilai sebagai Langkah Tepat
- Arahan Prabowo soal Efisiensi Anggaran Sudah Jelas, Jangan Ada yang Salah Tafsir Lagi
- Presiden Prabowo Bakal Lantik 961 Kepala Daerah Hari Ini
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Jika Dikelola Timses Prabowo dan Oligarki, Danantara Bakal Jadi Bancakan Korupsi
- Di Tengah Isu Efisiensi Anggaran, PBSI Memastikan Program Pelatnas Tetap Berjalan