Prabowo Sepertinya Masih Shock Dengan Kasus Ratna Sarumpaet

jpnn.com, JAKARTA - Kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno diprediksi masih shock dengan deraan kasus dugaan hoaks yang melibatkan Ratna Sarumpaet.
Menurut pengamat politik Afriadi Rosdi, kemungkinan hal ini menjadi penyebab mengapa Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu belakangan terkesan kurang bergairah turun berkampanye menyapa masyarakat.
"Harus diakui, kasus Ratna pukulan telak bagi Prabowo. Saya kira Prabowo akan sulit melupakan kasus ini, begitu juga dengan masyarakat," ujar Afriadi kepada JPNN.com, Selasa (16/10).
Ketua Pusat Studi Literasi Media ini menilai, kasus Ratna terkesan memukul telak sisi kepemimpinan Prabowo. Paling tidak, membentuk kesan mantan Danjen Kopassus tersebut tipe pemimpin yang menelan mentah-mentah informasi yang disukai.
"Karakter kepemimpinan seperti ini sepertinya tak baik sama sekali, apalagi setingkat calon presiden. Pemimpin yang baik itu kan berpihak pada objektivitas, bukan emosionalitas," ucapnya.
Afriadi lebih lanjut mengatakan, objektivitas bisa berupa hal yang tidak disukai, tapi baik untuk bangsa dan negara. Sementara informasi yang disukai belum tentu benar dan belum tentu positif bagi bangsa dan negara. Jadi, seorang pemimpin harus mampu mengatasi kepentingan pribadi untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu bangsa dan negara.
"Dalam kasus Ratna, Prabowo sepertinya gagal membuktikan ke publik sebagai pemimpin berkarakter yang pas untuk memimpin bangsa ini. Prabowo itu cerdas secara intelejensi (IQ). Tentu menyadari, efek dari kekeliruan fatalnya yaitu kesalahan yang disebabkan kelemahan emosionalitas (EQ)," pungkas afriadi.(gir/jpnn)
Harus diakui, kasus Ratna pukulan telak bagi Prabowo. Saya kira Prabowo akan sulit melupakan kasus ini, begitu juga dengan masyarakat.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Prabowo Berikan Bantuan Rp101 Miliar ke Negara Ini
- Prabowo Puji Keberhasilan Herman Deru Meningkatkan Produksi Pangan Sumsel
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil
- Herman Deru Dampingi Presiden Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia
- Pakar Tegaskan Penunjukan Juru Bicara Presiden Tidak Boleh Melalui Lisan
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus