Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?

Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?
Jarak teraman Prabowo dari Jokowi akan tercermin saat ia merombak kabinetnya. (Ilustrator: Raffa Athallah)

Pada 4 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto melalui kader Partai Gerindra yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, membatalkan keputusan Bahlil terkait pembatasan penjualan gas elpiji 3 kilogram.

Langkah tersebut diambil sebagai respon terhadap kelangkaan elpiji di masyarakat.

"Presiden telah menginstruksikan kepada Kementerian ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Sufmi.

Padahal, menurut laporan dan investigasi TEMPO pada Oktober tahun lalu, Bahlil dikenal sebagai salah satu "orang Jokowi", meski hal itu dibantah Bahlil.

"Saya ketua Tim Kampanye Strategis Prabowo-Gibran," kata Bahlil menanggapi tudingan kalau dia masuk kabinet Prabowo karena dekat dengan Jokowi, selain karena dirinya pemimpin Partai Golongan Karya.

Meski demikian, aroma cawe-cawe Jokowi pada kabinet Prabowo setelah 100 hari pertama masih terendus kuat.

Dalam laporannya, "100 Hari Kabinet Prabowo: Satu Kabinet Dua Presiden" yang terbit pada 2 Februari lalu, TEMPO menyebut Jokowi seperti "matahari kedua" dalam kabinet Prabowo.

Di sana disebutkan walaupun sudah tak lagi berkuasa, sejumlah menteri masih rajin mendatangi Jokowi di Solo untuk mendiskusikan banyak hal, mulai dari kasus judi online, IKN, sampai program yang menjadi tanggung jawab Wapres Gibran Rakabuming Raka.

Jika analisis ini tidak melesat, maka jarak terjauh Prabowo dari Jokowi adalah saat Prabowo merombak kabinetnya dan mengganti para menteri warisan Jokowi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News