Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?

Ketika itu sempat mencuat dugaan Jokowi memberikan status PSN proyek Aguan sebagai balas jasa atas investasinya di ibu kota Nusantara (IKN).
Menurut direktur Citra Institute, Yusak Farhan, sikap kabinet Prabowo soal pagar laut dan SHGB-SHM milik Aguan, yang dianggap bermasalah, merupakan indikasi adanya jarak antara Prabowo dan Jokowi.
"Secara politik, sikap Prabowo bisa diterjemahkan sebagai upaya keluar dari bayang-bayang Jokowi yang lebih pro terhadap oligarki sembilan naga," kata Yusak kepada Alinea.id.
Tetapi mungkin Prabowo Subianto sudah mulai mengambil jarak, jauh sebelum ribut-ribut pagar laut, yakni sejak awal pemerintahannya.
Jarak ini bisa dilihat dari program prioritas pemerintahan Prabowo 2025 dengan anggaran sebesar Rp121 triliun yang disetujui DPR pada September 2024 .
Nama Program | Jumlah Anggaran | Kementerian/Lembaga pelaksana |
Makan bergizi gratis untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan peserta didik di seluruh jenjang pendidikan. | Rp71 triliun | Badan Gizi Nasional. |
Pemeriksaan kesehatan gratis meliputi tensi, gula darah, rontgen, screening penyakit untuk 52,2 juta orang. | Rp3,2 triliun | Kementerian Kesehatan. |
Pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah dari tipe D menjadi tipe C berikut sarana dan prasarananya. | Rp1,8 triliun | Kementerian Kesehatan. |
Pengentasan Tuberkulosis (TBC). | Rp8 triliun | Kementerian Kesehatan. |
Renovasi sekolah meliputi ruang kelas, MCK. | Rp20 triliun | Kementerian PUPR, Kemendikbudristek, dan Kemenag. |
Membangun sekolah unggulan terintegrasi di empat lokasi. | Rp2 triliun | Kementerian PUPR, Kemendikbudristek, dan Kemenag. |
Membangun lumbung pangan nasional, daerah, dan desa melalui intensifikasi 80.000 hektare lahan dan program mencetak 150.000 hektare sawah. | Rp15 triliun | Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian. |
Di sana, tidak ada satu pun program yang mencerminkan lanjutan dari apa yang telah dilakukan oleh Jokowi, seperti pembangunan-pembangunan infrastruktur, apalagi Ibu Kota Nusantara.
"Justru kalau kita lihat progrm quick win itu, Prabowo [seolah] mengatakan bahwa selama sepuluh tahun itu pemerintah enggak ngapa-ngapain dan telah gagal," kata akademisi dan peneliti dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Dr Sulfikar Amir.
"Sehingga kita harus mulai dari basic, memperbaiki sekolah, kesehatan, TBC, kasih makan anak, itu kan hal yang fundamental semua yang sudah dilakukan negara lain puluhan tahun yang lalu," tambahnya.
Jika analisis ini tidak melesat, maka jarak terjauh Prabowo dari Jokowi adalah saat Prabowo merombak kabinetnya dan mengganti para menteri warisan Jokowi
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa
- Analisis Pengamat Soal Ucapan Jokowi Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Ada Kalimat Sakit Hati
- Tanggapi Aksi Demonstrasi, Fauzan Irvan: Perlu Memahami, Prabowo Baru 100 Hari Memerintah
- Demo di Semarang, Mahasiswa Bentangkan Spanduk Indonesia Gelap & Poster Prabowo Ndasmu
- Teguh Pegang Kebenaran, Hasto Sebut Jokowi Berang, Akhirnya Dikriminalisasi KPK
- Capres 2029, Prabowo Jangan Menyeret Semua Energi Bangsa ke Politik