Prabowo Subianto dan Gerindra Harus Siap Hadapi Tantangan Oposisi di Parlemen

Kedua, Partai Gerindra harus lebih lentur dalam menjalin komunikasi di parlemen. Mengingat, yang terjadi selama ini, adalah kebekuan komunikasi dalam proses legislasi di parlemen akibat garis api kelompok koalisi dan oposisi.
Ketiga, Gerindra harus memanfaatkan secara serius momentum Pilkada 2024 sebagai jalan regenerasi figur politik nasional guna menjaga dan meningkatkan basis suara pada pemilu selanjutnya.
Agar bisa membalik keadaan, menurut Ahsan, mau tak mau Gerindra wajib memaksimalkan perjuangan di pilkada serentak November nanti.
Posisi Gerindra sebagai partai pengusung utama Prabowo, harus dimanfaatkan sebesar mungkin untuk menjaring sosok-sosok potensial dari internal maupun wajah baru dari luar.
“Khususnya pada wilayah-wilayah strategis, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara,” kata Ahsan.
Dengan begitu, peluang Gerindra untuk melanjutkan kemenangan di pilpres lebih terbuka. Menurut, ketika nanti Prabowo tak lagi maju, Gerindra tetap bisa menjadi poros utama penentu bangunan koalisi di pilpres 2029. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Tantangan untuk Prabowo-Gibran makin besar karena Partai Gerindra tak keluar sebagai pemenang pemilu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Matahari Kembar
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo