Prabowo Tambah Jumlah Kabinet, Ketum GP Ansor: Relevan Jika Disiapkan Hadapi Tantangan Ekonomi Global
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Addin Jauharudin angkat bicara terkait penambahan jumlah kabinet Presiden dan Wapres terpilih Prabowo-Gibran.
Ia menilai penambahan jumlah kabinet menjadi 44 kementerian dan lembaga, itu dapat dianggap relevan, jika memang disiapkan untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan pemulihan ekonomi nasional.
"Penambahan jumlah kabinet bukan hanya soal jumlah, tetapi lebih kepada bagaimana kabinet ini diisi oleh sosok-sosok yang kompeten dan memiliki visi yang sama untuk membawa Indonesia keluar dari berbagai tantangan ekonomi yang ada," ujar Addin Jauharudin saat menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Addin melanjutkan, saat ini Indonesia dihadapkan pada tantangan-tantangan besar dalam sektor ekonomi.
Di antaranya: Pertama, tingkat inflasi yang cenderung fluktuatif, terutama akibat kenaikan harga pangan dan energi.
Menurut data Bank Indonesia, inflasi pada 2023 mencapai 5,51 persen, lebih tinggi dari target pemerintah.
Kedua, Pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2024 masih berada di kisaran 5,45 persen.
Kondisi ini membutuhkan intervensi yang cepat dan efektif untuk menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor-sektor yang membutuhkan keterampilan khusus.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Addin Jauharudin angkat bicara terkait penambahan jumlah kabinet Presiden dan Wapres terpilih Prabowo-Gibran.
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- PSI Sebut Kabinet Jumbo Prabowo Sesuai dengan Kebutuhan Negara
- Fraksi Golkar DPR Segera Proses PAW Anggotanya yang Masuk Kabinet Prabowo
- Gemuknya Rezim Prabowo-Gibran: 48 Menteri, 56 Wamen, hingga Utusan Presiden
- Politisi PDIP Ini Sebut Terlalu Dini Memvonis Kabinet Prabowo-Gibran Terlalu Gemuk, Hmm...
- Tidak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Raffi Ahmad Bilang Begini