Prabowo Tampak Happy, Sudah Deal dengan Megawati?
jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menduga sudah ada deal politik besar antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri saat pertemuan di kediaman Ketum PDI Perjuangan tersebut pada Rabu (24/7).
Hal itu dicermati pengamat yang akrab disapa Ipang, setelah melihat pujian dari mantan Danjen Kopassus itu untuk Megawati. Selain itu, Prabowo juga tampak senang.
"Kelihatan sekali Prabowo happy dan menikmati pertemuan tersebut. Kalau kita baca gestur, bahasa tubuh dan ekspresi, sepertinya sudah tercapai kesepakatan politik besar," kata Ipang kepada JPNN.com, Kamis (25/7).
Dia menyebutkan, publik memang hanya bisa menerka-nerka apa yang menjadi kesepakatan kedua tokoh tersebut. Bahkan, ada yang menganggap pertemuan dua tokoh ini sekadar silaturahmi biasa, karena tidak secara gamblang diungkap inti pembicaraan mereka.
BACA JUGA: Sepertinya Prabowo Tak Incar Kursi Menteri, Bisa Jadi Ini Targetnya
Akan tetapi Ipang menduga pertemuan itu tidak sekadar santap siang dengan menu nasi goreng khas Megawati. Oleh karena itu, publik tinggal menunggu seperti apa nantinya deal-deal politik itu tergambarkan.
"Transaksi rekonsiliasi via nasi goreng apakah akan menghasilkan keputusan besar dan penuh kejutan? Kita lihat saja nanti. Yang jelas gimik dan bahasa tubuh mereka (Mega-Prabowo) penuh kegembiraan. Kita harus piawai membacanya," tandas Ipang. (fat/jpnn)
Ipang menduga pertemuan Prabowo dengan Megawati itu tidak sekadar santap siang dengan menu nasi goreng khas Megawati.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Budi Arie Dituding Pro-Judi Online, Sekjen Projo: Tuduhan Jahat dan Keji
- Bakal ke Luar Negeri, Prabowo Minta Para Menteri Tetap Laporan Lewat Video Call
- Pakar Hukum Sepakat Putusan PK Mardani Maming Salah, Hotman Paris: Minta Prabowo Ambil Tindakan
- LKDI Apresiasi Gerak Cepat & Ketegasan Pemerintahan Prabowo Atasi Judi Online di Indonesia
- Heikal Safar Berharap Ada Komunikasi yang Menguntungkan Antara Prabowo & Donald Trump
- Prabowo Harus Menindak Oknum Aparat Penegak Hukum yang Tidak Netral Saat Pilkada