Prabowo Temui Jokowi di Istana, Bahas Isu Penting, Ada soal Pesawat
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/7).
Dalam pertemuan tersebut, Menhan Prabowo melaporkan sejumlah hal terkait perkembangan di bidang pertahanan, mulai dari industri pertahanan hingga situasi geopolitik.
"Saya melaporkan beberapa hal di bidang saya, terutama perkembangan di bidang pertahanan, perkembangan dalam industri pertahanan, dan perkembangan hubungan kita dengan beberapa negara di bidang pertahanan, dan juga perkembangan geopolitik cukup bagus perkembangannya," ujar Prabowo dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, selepas pertemuan.
Dalam bidang industri pertahanan, Prabowo menyampaikan laporan kemajuan PT Dirgantara Indonesia (DI) yang semakin baik.
Berdasarkan laporan Direktur Utama PT DI, kemampuan produksi pesawat CN-235 di PT DI meningkat, dari awalnya hanya dua-tiga pesawat menjadi delapan pesawat dalam setahun.
"Sekarang setelah ada revitalisasi, ada reformulasi prosedur kerja, dan sebagainya, sekarang mereka mampu, laporannya PT DI delapan (unit). Dari yang tadinya dua-tiga setahun, sekarang mereka mampu delapan CN-235 setahun," ungkapnya.
Ketua umum Partai Gerindra itu menyebut bahwa hal tersebut merupakan perkembangan yang sangat baik karena permintaan pesawat CN-235 di banyak negara cukup tinggi.
Menurut perhitungannya, ada permintaan sampai 100 pesawat CN-235 dari berbagai negara, baik dari Afrika, Amerika Latin, dan sebagainya.
Dalam pertemuan tersebut, Menhan Prabowo melaporkan sejumlah hal kepada Presiden Jokowi.
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan, Yenny Wahid: Kami Menghargai
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina