Prabowo Terbitkan Inpres Efisiensi, Hemat Anggaran hingga Rp 306 Triliun

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang efisiensi atau penghematan anggaran.
Hal itu tercantum dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.
Instruksi itu ditujukan kepada para menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, para kepala lembaga nonkementerian, pimpinan kesekretariatan lembaga negara, para gubernur, hingga wali kota, dan bupati.
Dalam inpres tersebut, Prabowo menghemat APBN Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 306 triliun atau Rp 306.695.177.420.000.
Besaran tersebut terdiri atas Anggaran belanja Kementerian/ Lembaga Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 256 triliun atau Rp 256.100.000.000.000. Lalu, transfer ke daerah sebesar Rp 50 triliun atau Rp 50.595.177.420.000.
Atas efisiensi anggaran tersebut, kementerian hingga pemerintag daerah didesak melakukan sejumlah penghematan.
Prabowo meminta agar bawahannya membatasi belanja untuk kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, pencetakan, publikasi, dan seminar hingga focus group discussion.
Lalu, Mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50 persen. Membatasi belanja honorarium melalui pembatasan jumlah tim dan besaran honorarium yang mengacu pada Peraturan Presiden mengenai Standar Harga Satuan Regional.
Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang efisiensi atau penghematan anggaran.
- Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas di Bandung Guna Dukung Visi Prabowo
- Usulan Amnesti terhadap Napi KKB Sudah Disampaikan kepada Prabowo
- Hari Ini Presiden Prabowo Luncurkan Danantara
- Pemprov DKI Berhemat Rp 1,5 Triliun Setelah Pangkas Biaya Perjalanan Dinas hingga FGD
- Pengamat: Efisiensi Anggaran Upaya Prabowo Mencegah Mark-up Uang Negara, Harus Didukung
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar