Prabowo Terus Bujuk Pemilih Tionghoa
Ajak Adik Paparkan Ekonomi Kerakyatan
Selasa, 16 Juni 2009 – 17:27 WIB

Foto : Raka Denny/JAWA POS
“Artinya, kalau (menganut) neo-liberal biarlah sedikit orang saja yang sukses dan kaya, nanti anda yang masih miskin akan menerima tetesannya melalui trickle down effect. Tetapi kapan anda ketetesan kalau ekonominya seperti ini? Tahun 2078 anda baru ketetesan,” ujar Prabowo yang ditimpa tawa peserta seminar.
Prabowo melanjutkan, Obama sebagai pemimpin Amerika saja sudah mengubah haluan ekonominya dengan memberdayakan masyarakat bawah. Menurutnya, orang kaya tidak mungkin hidup di tengah lautan kemiskinan. “Terlebih lagi jika kekayaan nasional terus mengalir keluar negeri,” tandasnya.
Sementara Hashim Djojohadikusumo yang juga menjadi pembicara seminar mengatakan, dirinya mengaku mendukung ekonomi kerakyatan karena hal ini sudah menyangkut masalah iman. “Saya dibesarkan secara Kristen. Meski sebagai pengusaha saya sering yang dituding kapitalis, tetapi ekonomi kerakyatan adalah persoalan iman,” tandasnya.
Hashim yang juga adik kandung Prabowo ini menegaskan, modal adalah sesuatu yang netral. “Tergantung bagaimana mengelola modal dan memanfaatkannya. Yang pasti saya tidak mencari modal dengan korupsi dan modal tidak pernah saya gunakan untuk berjudi,” tandasnya. (ara/jpnn)
JAKARTA – Pendamping Megawati Soekarnoputri di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres), Prabowo Subianto, terus berupaya menarik simpati dari pemilih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tuntut Keadilan, Ratusan Kader Gerindra Banggai Gelar Aksi di Polres
- Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi Bakal Direshuffle?
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang