Prabowo Ungguli Jokowi di 61 PPLN
jpnn.com - JAKARTA - Meski hanya unggul di 13 panitia pemilihan luar negeri (PPLN), namun pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk sementara masih tetap unggul dari sisi total raihan suara jika dibanding calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang unggul di 47 perwakilan.
Pasangan yang diusung koalisi merah putih ini berhasil meraih total suara 258.829 suara. Sementara pasangan yang diusung PDIP, NasDem, PKB, Hanura dan PKPI hanya mengantongi 244.675 dari total suara di 61 PPLN yang hasilnya telah dibacakan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi suara hasil pemilu presiden untuk pemilih luar negeri, di Gedung KPU, Jakarta, yang berlangsung sejak Kamis (17/7) hingga Jumat (18/7) petang.
Suara terbesar untuk pasangan Prabowo-Hatta, disumbang dari perolehan di Kuala Lumpur yang 111.794 suara. Sementara di tempat tersebut pasangan Jokowi-JK hanya memeroleh 20.891 suara.
Dari 61 PPLN yang sudah dibacakan rekapitulasi suaranya, KPU baru mengesahkan suara dari 38 PPLN. Kedua pasangan terlihat memeroleh suara yang sama di PPLN Beirut, Lebanon. Dengan perolehan masing-masing 62 suara. (gir/jpnn)
Berikut rekapitulasi sementara KPU dari 61 PPLN :
1. Vientiane (Laos), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 72 suara, Joko Widodo-Jusuf Kalla 107 suara.
2. Ghuangzo (Tiongkok), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 125 suara, Joko Widodo-Jusuf Kalla 1.248 suara.
3. Yangon (Myanmar), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 229 suara, Joko Widodo-Jusuf Kalla 207 suara.
JAKARTA - Meski hanya unggul di 13 panitia pemilihan luar negeri (PPLN), namun pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk sementara
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan EBT
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH