Prada MZR Tewas Dianiaya Senior, Pomdam Diponegoro Buka Suara
jpnn.com, SEMARANG - Seorang prajurit Batalyon Zeni Tempur 4/TK, Prada MZR, tewas setelah dianiaya oleh dua seniornya. Kasus penganiayaan tersebut telah ditangani Pomdam IV/ Diponegoro.
Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Kolonel Richard Harizon di Semarang, Sabtu, membenarkan peristiwa naas yang terjadi pada 30 November 2023 tersebut di markas Yonzipur 4/TK di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
"Perintah Pangdam 4/Diponegoro untuk segera diproses hukum," tegasnya.
Menurut dia, dua prajurit senior yang diduga melakukan penganiayaan, yakni Pratu W dan Pratu D, sudah diamankan di Pomdam Diponegoro.
Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika prajurit yunior di kesatuan tersebut dikumpulkan oleh para seniornya.
Ia mengatakan belum diketahui alasan para prajurit tersebut dikumpulkan pada 30 November malam itu.
Ia menambahkan, Pangdam Diponegoro juga meminta seluruh pihak yang terlibat dalam peristiwa kekerasan itu untuk diusut dan ditindak.
Sementara jenazah Prada MZR telah dipulangkan untuk dimakamkan di tempat asalnya di Kabupaten Demak.(antara/jpnn)
Seorang prajurit Batalyon Zeni Tempur 4/TK, Prada MZR, tewas setelah dianiaya oleh dua seniornya. Kasus penganiayaan tersebut telah ditangani Pomdam IV/ Diponeg
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Seorang Ibu Kaget Saat Terbangun, Sang Suami Sedang Mencekik Anaknya
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Tertarik Berinvestasi di Jateng, Kaesang: Duitku Akeh, Tenang Wae
- Anak Anggota DPRD Banten Terlibat Kasus Penganiayaan Sekuriti
- Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Butuh Pemimpin yang Bisa Hubungkan Semua Kalangan
- PHI Segera Luncurkan Serentak 10 Hotel di Jawa Tengah