Praja IPDN Meninggal Digerogoti Kanker
Jumat, 15 Juni 2012 – 09:14 WIB
Disinggung mengenai apakah ada kekeliruan terhadap pemeriksaan kesehatan bagi calon praja, rektor belum bisa memastikan hal itu. Adapun test kesehatan itu dilakukan oleh dinas kesehatan daerah dan TNI AD di masing-masing daerah serta kesampataan oleh kepolisian daerah.
"Pemeriksaan kesehatan bagi calon praja dilakukan setelah seleksi administrasi dan test kesehatan ini tidak dilakukan oleh IPDN atau Kemendagri, tapi oleh pihak luar. Kalaupun setelah lolos kesehatan oleh tim dari luar, itu pun dikroscek lagi oleh Kemendagri. Lalu, kalau toh ternyata ada penyakit parah setelah pemeriksaan kesehatan hingga kroscek ulang, saya juga bertanya kenapa?" terang rektor.
Rektor menegaskan pihaknya tidak bisa menyalahkan tim pemeriksa kesehatan jika ternyata ditemukan penyakit cukup parah. Selain itu, disinggung mengenai praja yang memiliki rekam medis penyakit cukup parah layak lolos, kembali ia menegaskan bahwa hal itu menyangkut kondisi medis seseorang yang bisa saja berubah.
“Kesalahan tidak berarti soal ada perkeliruan di tim pemeriksa kesehatan. Itu kan berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang, kemungkinan bisa terjadi perubahan kesehatan setelah dia masuk ke IPDN,” ujarnya.
BANDUNG-Nesya Khairunisa, 22, praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Jakarta, kontingen Kalimantan Selatan meninggal dunia setelah
BERITA TERKAIT
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak