Praja IPDN Meninggal Digerogoti Kanker

Praja IPDN Meninggal Digerogoti Kanker
Praja IPDN Meninggal Digerogoti Kanker
Menurut Rudi, pasien yang juga merupakan siswa IPDN ini, telah menjalani beberapa pengobatan di beberapa rumah sakit, seperti RS Imanuel, dan RS Cipto Mangunkusumo. Terakhir pasien dibawa ke RS Hasan Sadikin, dan masuk ke ruang Parahyangan. Namun, lantaran keadaan nya terus menurun, pasien dibawa ke ruang High Care Unit (HCU). Rudi menambahkan, karena pasien dan keluarganya menolak menjalani serangkaian pengobatan seperti chemoteraphi dan transplantasi susmsum, maka sulit untuk menyembuhkan penyakit ini.

“Pihak keluarga dan pasien sendiri menolak untuk dilakukan chemoteraphi dan tranplantasi, jadi ya kondisinya semakin memburuk,” terangnya.

Rudi mengaku tidak mengetahui persis kondisi pasien sebelum meninggal, namun, dari keterangan yang diterimanya dari dokter yang menanganinya, pasien Nesya sempat mengalami pendarahan bahkan sampai ke kulit, sebelum akhirnya meninggal pada pukul 13.20 kemarin.

Menurut Rudi, tidak bisa diprediksi penyebab penyakit yang diderita Nesya, pasalnya, penyakit kanker darah bisa menyerang siapa saja tanpa penyebab yang jelas.

BANDUNG-Nesya Khairunisa, 22, praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Jakarta, kontingen Kalimantan Selatan meninggal dunia setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News