Praja IPDN Meninggal Digerogoti Kanker
Jumat, 15 Juni 2012 – 09:14 WIB
Menurut Rudi, pasien yang juga merupakan siswa IPDN ini, telah menjalani beberapa pengobatan di beberapa rumah sakit, seperti RS Imanuel, dan RS Cipto Mangunkusumo. Terakhir pasien dibawa ke RS Hasan Sadikin, dan masuk ke ruang Parahyangan. Namun, lantaran keadaan nya terus menurun, pasien dibawa ke ruang High Care Unit (HCU). Rudi menambahkan, karena pasien dan keluarganya menolak menjalani serangkaian pengobatan seperti chemoteraphi dan transplantasi susmsum, maka sulit untuk menyembuhkan penyakit ini.
“Pihak keluarga dan pasien sendiri menolak untuk dilakukan chemoteraphi dan tranplantasi, jadi ya kondisinya semakin memburuk,” terangnya.
Rudi mengaku tidak mengetahui persis kondisi pasien sebelum meninggal, namun, dari keterangan yang diterimanya dari dokter yang menanganinya, pasien Nesya sempat mengalami pendarahan bahkan sampai ke kulit, sebelum akhirnya meninggal pada pukul 13.20 kemarin.
Menurut Rudi, tidak bisa diprediksi penyebab penyakit yang diderita Nesya, pasalnya, penyakit kanker darah bisa menyerang siapa saja tanpa penyebab yang jelas.
BANDUNG-Nesya Khairunisa, 22, praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Jakarta, kontingen Kalimantan Selatan meninggal dunia setelah
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius