Prajurit TNI Bertugas di Daerah Sunyi, Ada Kejadian Aneh
“Kami tidur di dalam peti berukuran 2x1 meter. Seukuran peti mati lah. Meski pakai peti, hawa dingin masih terasa, jadi di dalam peti kami sumpal dengan kertas dan terpal biar tidak dingin,” kenangnya.
Bukan hanya narkotika dan minuman keras, Aan mengakui, banyak pelanggaran hukum di perbatasan yang sering dijumpai. Terutama di perlintasan Krayan, Kecamatan Krayan, Nunukan yang berbatasan langsung dengan serawak, Malaysia.
Masyarakat yang hidup di daerah Krayan memenuhi kebutuhan pokok dengan berbelanja ke Malaysia. Meski termasuk kegiatan ilegal, Aan tidak bisa melarang, sebab kebutuhan pokok seperti sembako memang sulit didapatkan. Juga tidak ada penyuplai langsung dari kota.
“Beberapa saat lalu, Panglima TNI memberikan bantuan suplai logistik menggunakan pesawat selama dua bulan. Dua hari sekali pesawat singgah ke Krayan membawa sembako seberat 300 kilogram, tapi karena biaya operasional yang besar sementara memang belum berlanjut lagi,” ucap Aan.
“Makanya ada meme lucu, di mana orang mengatakan semboyan Merah-Putih di dadaku, Malaysia di perutku di Krayan,” celetuknya. (lil/riz/k18)
Anggota Satgas Pamtas TNI AD kembali ke kota setelah 10 bulan lamanya bertugas di daerah perbatasan, di lokasi yang sepi dan sunyi.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru
- Ini Lho Tampang Pengeroyok Anggota TNI Pratu Azis Purwanto
- Jenderal Maruli Tegaskan TNI AD Siap Dukung Polri Amankan Nataru
- NDX Aka Hingga Ndarboy Genk Bakal Meriahkan Skyplay Festival 2024
- Melantik Dua Pejabat Strategis TNI AD, KSAD Jenderal Maruli Tekankan Pentingnya Kepemimpinan Inspiratif