Prajurit TNI dan Polri Solid Menghadapi Bahaya Terorisme
jpnn.com, JAKARTA - Panglima Komando Armada (Pangarmada) II Laksamana Muda TNI Didik Setiyono menghadiri Safari Ramadan dan buka puasa bersama dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pada Kamis (31/5) di Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan No. 1 Krembangan Selatan, Surabaya.
Safari Ramadan bersama pemimpin tertinggi TNI dan Polri itu mengangkat tema “Membina Ukhuwah untuk Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Dalam Bingkai NKRI.”
Rangkaian Safari Ramadan Panglima TNI dan Kapolri di Surabaya ini diikuti lebih dari 2.234 orang Prajurit terdiri dari Satuan TNI-Polri di Wilayah Surabaya dan Malang serta segenap Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur.
Silaturahmi Panglima TNI dan Kapolri tersebut diawali dengan doa dan zikir bersama, dilanjutkan dengan bacaan tilawatil Quran oleh Peltu SAA Musolihin. Kemudian dilanjutkan penyerahan tanda kehormatan kenaikan pangkat luar biasa serta pemberian santunan kepada anggota dan keluarga Polri yang menjadi korban ledakan bom di Surabaya oleh Panglima TNI dan Kapolri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam sambutannya menyampaikan insiden yang terjadi di Surabaya pada tanggal 13 Mei yang lalu tepat pada hari Minggu, kita semua tersentak dengan apa yang terjadi di Surabaya, yang sebelumnya tidak pernah terjadi serangan teror. Sejumlah anggota Polisi menjadi korban. Padahal selama ini kota Surabaya aman dan kondusif, namun pada hari Minggu telah terjadi bom bunuh diri di Gereja, Rusunawa bahkan di penjagaan depan Mapolrestabes Surabaya.
“Fenomena baru terorisme itu melibatkan keluarga perempuan dan anak-anak di bawah umur, maka peristiwa ini menyesakkan kita semua khususnya Masyarakat Jatim,” ungkap Kapolri seperti dilansir dalam siaran pers Kadispenarmada II Letkol Laut (KH) Suratno.
Kini Surabaya kembali tenang dan dibantu oleh seluruh pemerintah daerah Jatim, Surabaya yang sangat maju menjadi indah oleh tangan dingin ibu Wali kota Tri Rismaharini, karena kejadian teror di hari Minggu tersebut mengubah image kota tersebut.
Kapolri mengajak untuk memikirkan secara simultan penyelesaian dan memutus akar permasalahan. Melihat aksi terorisme tidak seketika dapat diselesaikan karena proses mengadopsi ideologi itu dapat memakan waktu berminggu-minggu, berbulan bahkan bertahun-tahun.
Menurut Kapolri, rencana aksi yang sistematis antara TNI-Polri dan elemen masyarakat diharapkan menjadi solusi ke depan melawan terorisme.
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Laksdya TNI Erwin Dinilai Layak Jadi Kasal, Ini Alasannya
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru