Prajurit TNI Dikeroyok Pengendara Moge, Neta Desak Letjen Djamari Chaniago Minta Maaf

Prajurit TNI Dikeroyok Pengendara Moge, Neta Desak Letjen Djamari Chaniago Minta Maaf
Foto: dua tersangka anggota moge yang menganiaya prajurit TNI sedang diperiksa di Polres Bukittinggi. (Dok Puspomad).

Khususnya kepada kedua prajurit TNI yang sedang terbaring di rumah sakit akibat dikeroyok anggota masyarakat sipil pengguna moge tersebut.

"Seharusnya Djamhari bisa berkomentar lebih santun dan kebapakan dalam melihat kasus ini," ungkapnya.

Belajar dari kasus ini, lanjut dia, sudah saatnya para petinggi yang menjadi pimpinan motor gede mengingatkan para anggotanya agar tidak bersikap arogan di jalanan dan ugal-ugalan, atau tidak menjadi raja jalanan seperti geng motor yang banyak dikeluhkan masyarakat.

"Jika pengendara moge bersikap ugal ugalan seperti geng motor bukan mustahil masyarakat akan memberi perlawanan pada mereka dan pengendara moge akan menjadi musuh masyarakat di jalanan," jelasnya.

Ia menambahkan para purnawirawan yang menjadi pimpinan moge jangan mau jadi bamper dan backing atas keugal-ugalan anggotanya.

"Jika tidak, mereka akan dicibir dan tidak dihargai publik," tegasnya.

Lebih lanjut IPW mendesak Polda Sumbar memproses kasus ini dengan Promoter (Profesional, Modern, Terpercaya).

Selain dikenakan pasal penganiayaan, kata dia, pengendara moge itu harus dikenakan pasal berlapis, yakni melawan aparatur negara.

Neta mendesak pimpinan klub motor gede (moge) Letjen Djamari Chaniago meminta maaf ke anggota TNI dan masyarakat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News