Prajurit TNI Gugur di Kongo, KSAD Jenderal Andika Angkat Bicara
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan pihaknya telah proaktif terkait gugurnya prajurit TNI, Sersan Mayor Rama Wahyudi saat bertugas sebagai anggota pasukan perdamaian di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo.
Saat ini, kata Jenderal TNI Andika, mereka sedang menunggu kronologis peristiwa itu sekaligus lakukan evaluasi.
"Itu adalah operasi di-handle Mabes TNI. Yang jelas kami akan mengevaluasi dan kami ingin mendapat kronologi yang sebenarnya,” kata Andika di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut dia, TNI AD menyiapkan pasukan untuk misi perdamaian. Namun, untuk penugasan semua atas perintah Mabes TNI.
"Walaupun kami hanya menyiapkan personel, penugasan semuanya dari Mabes TNI. Kami bisa menyiapkan mereka (prajurit) lebih siap," kata Andika.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada prajurit TNI lain yang mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.
"Satu yang meninggal, satu lainnya luka-luka. Ya, mudah-mudahan masih ada harapan untuk pulih," katanya.
Terkait dengan pemulangan jenazah, mantan Pangkostrad ini mengatakan bahwa Mabes TNI yang akan segera mengurus jenazah prajurit TNI itu karena yang memberangkatkan seluruh prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian itu.
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa angkat bicara terkait peristiwa gugurnya prajurit TNI, Serma Rama Wahyudi saat bertugas dalam misi perdamaian di Kongo.
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Memperkuat Kemampuan Tempur, Kopaska Latihan Peperangan Laut Khusus
- TNI Tegaskan tak Ada Ampun Bagi Prajurit Terlibat Judi Online
- Pomdam Bukit Barisan Periksa 45 Prajurit Buntut Bentrok dengan Warga Deli Serdang