Prajurit Tua Ini Sebut Rezim Jokowi Terburuk Sepanjang Masa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Koalisi Ummat Madani (KUM) Letjen (purn) TNI Syarwan Hamid mengatakan, kondisi bangsa di bawah kepemimpinan Joko Widodo sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, banyak aset negara dan program pemerintah dikuasai oleh Tiongkok.
"Sebenarnya saya sebagai prajurit yang sudah tua ingin istirahat. Tetapi melihat fenomena yang luar biasa saat ini, saya tidak bisa diam," kata Syarwan saat mendeklarasikan Amien Rais sebagai calon presiden di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (30/6).
Dia melanjutkan, sebagai orang yang berpengalaman di bidang intelijen selama 15 tahun, ancaman perang proksi dari Tionkok dan juga komunis telah berjalan di Tanah Air.
Progres itu, menurut Syarwan, karena pemerintah terkesan membiarkannya dan tidak melakukan intervensi. "Pemerintahan ini yang terburuk dari semua pemerintahan," tambahnya.
Syarwan melanjutkan, investasi asing sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan. Kemudian, menurut dia, banyak juga aset negara yang dikuasai asing. Seperti reklamasi di Teluk Jakarta.
"Dan itu yang menguasai cenderung Tiongkok. Itu akan jadi pancangan kaki, dari situ dukungan awalnya," kata Syarwan.
Dia juga menyebut ada sejumlah aset negara yang sudah dikuasa asing di Sulawesi Tenggara dan Sumatera. "Sekarang bagaimana kami melihat itu, biarkan saja itu berlalu, atau melawan," tandas dia. (tan/jpnn)
Ketua Umum Koalisi Ummat Madani (KUM) Letjen (purn) TNI Syarwan Hamid melihat kondisi bangsa di bawah kepemimpinan Jokowi sebagai yang terburuk
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- GP Ansor: APBN 2025 Landasan Keberlanjutan Pemerintahan Jokowi kepada Prabowo
- Grace Natalie PSI Dapat Tugas dari Presiden Jokowi di Pemerintahan
- Pakar Pertanian Apresiasi Kebijakan Pangan dan Pertanian di Era Jokowi
- Pemerintahan Jokowi Buka Media Center Indonesia Maju, Ini Tujuannya
- Survei Indopol: Imbas Putusan MK, Kepuasan Terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi Merosot
- Politik Dinasti Menonjol Setelah 9 Tahun Jokowi Berkuasa, BEM SI Bakal Serbu Istana