Praktik Kotor Sektor Perbankan Masih Tinggi

jpnn.com - JAKARTA -- Ass of Certified Fraud Examiner (ACFE) mengungkap bahwa perbankan, pemerintahan dan sektor publik masih tetap menempati posisi terbanyak praktik kecurangan kejahatan ekonomi dan keuangan.
Sedangkan industri minyak dan gas serta tambang menempati posisi teratas dari segi jumlah kerugian.
"Inilah profil praktik kecurangan secara internasional dan diyakini secara domestik di negara kita," kata anggota ACFE Tanggor Sihombing, Minggu (16/10).
Menurut Tanggor, tak heran sejak era 90-an kasus perbankan sangat mendominasi.
Dia mencontohkan, kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang telah menjarah uang negara ratusan triliun, persekongkolan kredit bank yang melibatkan orang dalam dan korporat besar.
"Banyak kasus besar yang mencitrakan perbankan telah melindungi aset dan kecurangan orang kaya," kata akademisi Universitas Pelita Harapan, itu.
Ia menambahkan, jatuhnya orang-orang ternama di lingkungan industri migas merupakan indikasi praktik kecurangan yang sangat besar di sektor itu.
Contohkan, kata dia, SKK migas dan Petral yang telah ditutup karena diduga telah merugikan negara sangat besar.
JAKARTA -- Ass of Certified Fraud Examiner (ACFE) mengungkap bahwa perbankan, pemerintahan dan sektor publik masih tetap menempati posisi terbanyak
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin
- KPPI 2025 Siap Digelar, PENEMU Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- OTT Dugaan Politik Uang PSU Pilkada Serang, Bawaslu Sita Barbuk Uang & HP
- 5 Berita Terpopuler: Lisa Mariana Dipolisikan Ridwan Kamil, Sejumlah Aset Disita, Fakta Terungkap