Praktisi IT Sebut Transportasi Online Masih Lemah di Sistem

Praktisi IT Sebut Transportasi Online Masih Lemah di Sistem
Para pengemudi ojek online. Ilustrasi Foto: Ismail Pohan/Indopos/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar informasi dan teknologi (IT) dari Universitas Indonesia (UI) Suryadi mengungkapkan, pesatnya perkembangan teknologi telah memberi berkah digital untuk ekonomi baru yang lebih efisien, salah satunyamuncul bisnis transportasi online.

Meski diyakini mempermudah masyarakat dalam mobilisasi keseharian, namun Suryadi masih merasa ada kelemahan dari sistem tersebut.

Setidaknya lanjut Suryadi, ada tiga kelemahannya yaitu kerawanan aplikasi dan profilling pelanggan.

“Kemudian juga kamseltibcar (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran) serta keterbukaan manajemen antara operator dengan pengemudi,” katanya di Jakarta, Jumat (25/5).

Suryadi menambahkan transportasi online harus berbasis kemanusiaan dan perkembangan peradaban. Kemudian juga harus meningkatkan kualitas hidup dan tegas dalam penegakan hukumnya.

"Rekomendasi saya, esensi moda transportasi harus mengedepankan kamseltibcar, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta kemanusiaan," tandas Suryadi. (mg1/jpnn)


Praktisi informasi dan teknologi (IT) dari Universitas Indonesia (UI) Suryadi meyakini transportasi online masih memiliki setidaknya tiga kelemahan, apa saja?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News