Praktisi Kesehatan: Produk Tembakau Alternatif Lebih Rendah Risiko dari Rokok

jpnn.com, JAKARTA - Produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, kantong nikotin, hingga rokok elektrik, telah terbukti secara ilmiah memiliki profil risiko hingga 90-95 persen lebih rendah dibandingkan rokok.
Praktisi sekaligus Peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP), Amaliya, menjelaskan produk tembakau alternatif memiliki profil risiko kesehatan yang rendah karena menerapkan sistem pemanasan.
Hasil dari pemakaian produk ini berupa uap air atau aerosol, bukan asap seperti pada rokok yang dibakar. Sehingga, produk tembakau alternatif berbeda dengan rokok.
Berkat penerapan sistem pemanasan, terdapat penurunan risiko pada senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya.
“Dengan mengeliminasi proses pembakaran, kadar gas CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), dan NOx (nitrogen moksida) pada produk tembakau alternatif mengalami penurunan siginifikan dibandingkan asap rokok konvensional,” ujar Amaliya, Selasa (28/3).
Dengan fakta tersebut, Amaliya menilai, produk tembakau alternatif bisa menjadi opsi bagi perokok dewasa yang memilih untuk terus menggunakan produk tembakau.
Hal ini diperkuat dengan hasil kajian ilmiah yang dilakukan YPKP bersama Skylab-Med di Yunani pada 2019 lalu.
Hasil kajian ilmiah tersebut menyimpulkan produk tembakau yang dipanaskan memiliki aldehid (senyawa berbahaya) yang jauh lebih rendah daripada rokok.
Produk tembakau alternatif bisa menjadi opsi bagi perokok dewasa yang memilih untuk terus menggunakan produk tembakau.
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Bea Cukai Malang Ajak Satlinmas dan Masyarakat Gempur Rokok Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok
- Lewat Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif, Sampoerna Dukung Pertumbuhan Ekonomi