Praktisi Pemasaran Diminta Menerapkan Nilai-Nilai Utama dalam Bisnis
Transformasi keberlanjutan perusahaan dan konsumsi berkelanjutan perlu menjadi prinsip untuk mengorganisir fungsi pemasaran.
Studi memperkirakan bahwa dengan membuat perubahan agresif ini, Brand akan dapat mendorong perubahan perilaku dan gaya hidup untuk mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 40% – 70% yang menurut sixth IPCC assessment report diperkirakan dapat dicapai.
Namun, studi mengidentifikasi dua kesenjangan menjadi akar tantangan bagi praktisi pemasaran. Pertama kesenjangan intensi-tindakan konsumen merupakan masalah bagi praktisi, dengan 56% hasil mengidentifikasinya sebagai tantangan utama.
Hanya 17 persen konsumen Asia yang secara aktif mengubah perilaku mereka menjadi lebih berkelanjutan, meskipun 98 persen orang Asia mengatakan akan melakukannya.
Kedua, kesenjangan intensi-tindakan organisasi, merupakan tantangan yang sama pentingnya untuk ditangani.
Meskipun 73 persen pemasar percaya bahwa keberlanjutan penting untuk kelangsungan bisnis dan pertumbuhan nilai, penelitian ini mengungkap hambatan taktis dan mendasar yang menghalangi pemasar untuk mengambil kepemimpinan berkelanjutan yang berarti.
Hal itu termasuk fokus pada target pertumbuhan penjualan jangka pendek di atas semua target lainnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi Asia yang eksponensial, daya beli bergerak ke Timur dengan kawasan serta berdampak membentuk tren konsumsi global.
Dentsu dan Kantar meluncurkan sebuah laporan studi tentang peran praktisi pemasaran di Asia Pasifik.
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Ninja Xpress Beri Strategi Jitu untuk Hadapi Tantangan Bisnis Food & Beverages
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- Aspire dan Interkat by Jio Haptik Dukung Social Sellers Lewat Fitur WhatsApp
- Indodana Finance & Cermati Invest Kolaborasi Dorong Kesadaran Finansial UMKM