Pram Isyaratkan, PDIP Mencair....
Senin, 07 September 2009 – 08:09 WIB
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkesan maju mundur dalam mengeluarkan sikap politik setelah pemilu presiden (pilpres). Kepastian sikap PDIP untuk beroposisi atau berkoalisi dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru bisa terjawab pekan depan."Sikap resminya baru pertengahan September ini," tutur Sekjen DPP PDIP Pramono Anung sesudah buka puasa bersama di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Kebagusan IV, Jakarta Selatan, kemarin (6/9).
Dia membantah bila PDIP dianggap tergesa-gesa atau mendapatkan tekanan eksternal untuk segera menentukan sikap. "Semata-mata soal timing. Kami ingin, begitu masuk Oktober, tinggal konsentrasi membuat fraksi di DPR yang kompeten," tutur Pram "sapaan Pramono.Dia menjelaskan, Mega selaku ketua umum PDIP diberi amanat soal arah politik. DPP PDIP telah memanggil para pimpinan DPD PDIP se-Indonesia. Pemanggilan itu bertujuan mendengarkan pandangan dan saran mereka. Pandangan DPD-DPD yang muncul dalam Rakernas VI PDIP sebelumnya dianggap masih bersifat umum. "Pandangan yang sekarang diberikan secara lebih informal," tegas orang dekat PDIP itu.
Baca Juga:
Apakah Mega nanti meminta pengertian pengurus daerah untuk berkoalisi dengan SBY" "Kami tidak berada dalam posisi bicara koalisi atau oposisi. Yang jelas, posisi politik PDIP pada 2009 akan memengaruhi wajah perpolitikan ke depan," elak pria kelahiran Kediri itu. Meski begitu, Pram mengakui bahwa kondisi massa PDIP sebenarnya cukup cair. Bahkan, imbuh dia, hasil survei internal PDIP tentang penerimaan massa PDIP bila mendistribusikan kader ke kabinet SBY tidak berbeda jauh dengan hasil survei Indo Barometer.
Di tempat sama, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi mengatakan bahwa DPD-DPD Partai Gerindra telah meminta DPP mengambil posisi sebagai pengoreksi kebijakan pemerintah. Sikap itu diambil dalam Rapimnas II Gerindra Juli lalu.Namun, menurut dia, dalam kondisi sekarang, memilih sikap oposisi bisa menimbulkan kerancuan. Sebab, distribusi latar belakang parpol para kepala daerah cukup beragam.
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkesan maju mundur dalam mengeluarkan sikap politik setelah pemilu presiden (pilpres). Kepastian
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret