Pram: Nurpati dan PD Pasti Ada 'Sesuatu'
Usulkan Fixed Time Jabatan 5 Tahun
Rabu, 23 Juni 2010 – 11:22 WIB

Pram: Nurpati dan PD Pasti Ada 'Sesuatu'
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Pramono Anung, mengatakan bahwa pasti ada sesuatu yang terjadi di masa lalu antara anggota KPU Andi Nurpati dengan Partai Demokrat. Soalnya menurutnya, pasca pemilu tiba-tiba yang bersangkutan masuk menjadi anggota partai tersebut. Di sisi lain, Pramono berharap kejadian ini dapat menjadi bahan pelajaran bagi Presiden dan DPR, dalam menyeleksi calon anggota KPU ke depan. "Lembaga KPU hendaknya jangan hanya jadi pijakan orang untuk mencapai karir politik," ujarnya. Apalagi menurut Pram - sapaan akrabnya - kasus serupa sudah terulang beberapa kali, tidak saja pada Nurpati tapi juga beberapa nama lain.
"Itu kecurigaan kita. Apalagi, ada banyak persoalan waktu pemilu legislatif dan pilpres kemarin, misalnya kisruh DPT dan lain-lain. Kok kemudian dia jadi anggota," katanya, Rabu (23/6).
Pramono pun menyebutkan bahwa anggota KPU harus netral, karena mereka sangat menentukan konfigurasi politik di negeri ini. KPU yang berperan sebagai wasit mestinya tidak menjadi pemain. Makanya, masuknya Andi Nurpati ke dalam PD sangat disesalkannya. Hal tersebut dianggap kurang baik bagi perkembangan demokrasi.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Pramono Anung, mengatakan bahwa pasti ada sesuatu yang terjadi di masa lalu antara anggota KPU Andi Nurpati
BERITA TERKAIT
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi
- Megawati Keluarkan Surat Tugas Baru, Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden
- Pramono Anung Akhirnya Hadiri Retret di Magelang, Sudah Diizinkan Megawati?