Pramono Persoalkan Tudingan Busyro soal Hedonisme di DPR
Senin, 14 November 2011 – 21:21 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mempertanyakan motif Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqqodas, yang tiba-tiba menempatkan diri sebagai penjaga moral bagi lembaga lain. Menurut Pramono, pernyataan Busyro justru memicu polemik yang tak semestinya.
“Saya ingin tahu, apa motif Ketua KPK tiba-tiba menjadi penjaga moral lembaga lain dengan mengeluarkan pernyataan mengenai hedonisme di antara para anggota DPR? Saya berharap beliau bekerja sesuai profesinya. Bukan penjaga moral lembaga lain. Sebab itu akan menimbulkan polemik yang tidak menguntungkan bagi lembaga lain dan KPK sendiri,” kata Pramono Anung, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (14/11).
Baca Juga:
Seperti pernyataannya mengenai hedonisme, kata Pramono, malah menambah polemik yang tidak berkesudahan. "Bahwa ada anggota yang katakanlah perilakunya berlebihan kita tidak pungkiri, tapi itu tidak perlu dikatakan oleh seorang pimpinan KPK,” tegas Pramono.
Dijelaskannya, hedonisme yang disebut-sebut oleh Busyro tidak bisa dilepaskan dari sistem pemilu yang berubah akibat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas judicial review Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu.
JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mempertanyakan motif Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqqodas, yang tiba-tiba menempatkan
BERITA TERKAIT
- Cak Udin: PKB Harus Modern Kalau Ingin Menang di 2029
- Prabowo Terganjal Beban Pemerintah Terdahulu Untuk Mengentaskan Kemiskinan
- Hasto Ungkap Perkembangan Terbaru Soal Kabar Pertemuan Megawati-Prabowo
- Komisi IV Dorong Pemda Aktif Berkontribusi Menyukseskan MBG
- Pesan Megawati di Acara Wayang, Hasto: Tahun Ini, PDIP Menghadapi Vivere Pericoloso
- Demokrat Gelar Baksos-Donor Darah, Rangkaian Awal Perayaan Natal Nasional