Pramono tak Melarang Siapa pun Mengadu Nasib ke Jakarta Setelah Lebaran

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan tidak akan melarang pendatang dari daerah untuk ke Jakarta pasca-Lebaran nanti.
Dia memastikan Pemerintah Provinsi Jakarta tidak akan menggelar operasi yustisi terhadap para pendatang.
“Siapa pun yang akan ikut kembali mudik ke Jakarta, pendatang terutama, maka pemerintah Jakarta tidak akan menyelenggarakan operasi yustisi,” kata Pramono saat melepas mudik gratis Pemprov DKI Jakarta di Silang Monas Sisi Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/3)
Walau begitu, Pemerintah Provinsi Jakarta di bawah kepemimpinannya tetap akan melakukan pengecekan hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan.
“Dan itu akan dilakukan oleh dukcapil sebagai syarat dari administrasi kependudukan yang ada dan ketertiban, bagi siapa pun yang datang di Jakarta,” ungkapnya.
Mantan wakil ketua DPR Ri itu menjelaskan alasannya tidak melarang pendatang masuk ke Jakarta karena kota ini terbuka bagi siapa pun yang ingin memperbaiki nasibnya.
"Kita juga pasti di sini dahulu pernah bermimpi untuk memperbaiki nasib keluarga kita di Jakarta, sehingga dengan begitu kita melakukan hal yang sama,” kata Pramono saat pelepasan mudik gratis ke 20 kota dan 6 provinsi di Indonesia, itu.
Sekadar informasi, jumlah total pemudik untuk keberangkatan dan kepulangan dalam program ini adalah 26.392.
Pramono Anung tak melarang siapa pun untuk merantau dan mengadu nasib ke Jakarta setelah Lebaran.
- PIK2 Diserbu 500 Ribu Wisatawan Selama Libur Lebaran 2025
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Booth Camilan Sehat dan Aktivitas Seru Warnai Jalur Mudik 2025
- Mudik Lebaran 2025, KAI Group Angkut 29.170.705 Penumpang
- Legislator Minta Sejumlah Proyek Pembangunan di Jakarta yang Tak Berjalan Sesuai Harapan Dievaluasi
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi