Pramuka Lakukan Transformasi dan Rebranding
jpnn.com - JAKARTA - Andalan Nasional Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Arie Rukmantara, mengatakan, ada tiga faktor yang membuat Pramuka belakangan terus ditinggalkan.
Pertama adalah faktor sejarah. Pramuka sudah lama terlena karena selalu dimanja oleh pemerintah. Kedua, kwartir nasional sampai cabang pramuka tidak pernah melakukan komunikasi dengan pihak lain dan bersifat eksklusif.
"Ketiga, pramuka masih belum bisa menunjukkan sosok profesionalisme yang sudah berhasil berkat pelatihan pramuka," ujar Arie di Jakarta, Jumat (2/1).
Karenanya, Arie mengatakan Gerakan Pramuka Kwartir Nasional akan melakukan transformasi dan rebranding supaya eksul pramuka menjadi favorit. "Bukan mereka dipaksa buat beli baju pramuka dan ikut di dalamnya. Jadi saat kita tanya seorang anak jawabannya ikut pramuka karena dipaksa tidak ada lagi," jelas Arie.
Ia menambahkan, sebagai langkah awal dilakukan penelitian menggunakan cara Focus Group Discussion (FGD) bermetode kualitatif di enam kota, yakni Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar pada 28 November-11 Desember 2014 lalu.
Ada empat topik yang berkaitan erat dengan pramuka dibahas dalam rangkaian diskusi terbatas tersebut. Yakni, citra gerakan pramuka, permasalahan dengan kurikulum pendidikan nasional, manajemen organisasi di gerakan pemuda, dan manajemen aset gerakan pramuka.
"Keempatnya merupakan tantangan utama yang harus dilewati pramuka untuk kembali memiliki peran utama dalam kehidupan bermasyarakat," tutur Arie.
Lebih jauh, Arie menjelaskan temuan utama yang menjadi bahasan paling menarik adalah mendesaknya pramuka untuk lebih berkomunikasi dan melakukan sosialisasi kegiatan-kegiatannya serta perubahan yang terjadi di dalamnya.
JAKARTA - Andalan Nasional Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Arie Rukmantara, mengatakan, ada tiga
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang