Prananda Prabowo dan Pramono Dampingi Megawati Mencoblos di Kebagusan
jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta Nomor urut 3 Pramono Anung mendampingi Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menggunakan hak suaranya di TPS 024, Jalan Kebagusan IV, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat tiba di kediaman Megawati di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu pagi.
"Mas Pram ke sini mendampingi ibu mencoblos," kata Hasto.
Ia mengungkapkan Megawati nantinya akan menyalurkan hak suaranya berserta keluarganya yakni putranya M Prananda Prabowo dan putrinya Puan Maharani.
"Nah, hari ini Ibu Megawati Soekarnoputri didampingi dengan keluarga akan menjalankan tugas konstitusionalnya untuk memilih yang nanti direncanakan sekitar jam 10.30 dan kemudian akan didampingi oleh keluarga," kata dia.
Menurutnya, Megawati akan sarapan terlebih dahulu dengan Pramono dan keluarga sebelum menggunakan hak konstitusional untuk memilih di Pilkada Jakarta 2024.
"Akan makan soto, sarapan bareng dan kemudian mendampingi Ibu. Tentu saja kita melakukan pemantuan atas pelaksanaan pilkada serentak dan semoga berbagai intervensi dari kekuasaan tidak terjadi. Sehingga ini harus mencerminkan Pilkada ini peningkatan kualitas peradaban demokrasi kita," ujarnya.
Lebih lanjut, seusai semua proses tersebut dilakukan. Megawati akan memantau langsung hasil hitung cepat Pemilu 2024. Hasil hitung cepat itu sendiri akan terpusat di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat.
Megawati akan sarapan terlebih dahulu dengan Pramono dan keluarga sebelum menggunakan hak konstitusional untuk memilih di Pilkada Jakarta 2024.
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi