Prancis Akui Pemerintahan Oposisi Libya

Prancis Akui Pemerintahan Oposisi Libya
Muammar Khadafi. Foto: REUTERS/Huseyin Dogan
Selain pembekuan aset, sebelumnya Jerman menunda pembayaran minyak kepada Libya. Selain itu, serangkaian langkah teknis mulai diambil. NATO mengaku terus mengawasi pergerakan udara di atas Libya.

Menurut Menlu Inggris William Hague, itu adalah salah satu cara mengisolasi rezim Khadafi. Selama ini oposisi memang menuntut AS dan Barat menerapkan larangan terbang di atas langit Libya. Itu untuk menghambat serangan jet Khadafi terhadap pejuang oposisi. Juga mencegah pemimpin Libya itu menerjunkan prajurit melalui helikopter.

Inggris dan Prancis telah setuju pemberlakuan larangan terbang tersebut. Namun, Washington ingin lebih dari itu. AS ingin sebuah aksi militer langsung di bawah bendera NATO dengan backup dari negara-negara Arab di sekitar Libya.

Kepastian langkah taktis terhadap Libya akan diputuskan lewat rangkaian pertemuan di Brussels yang dihadiri negara-negara NATO dan Uni Eropa, mulai kemarin (10/3) hingga hari ini. Pertemuan itu dihadiri para menteri pertahanan, menteri luar negeri, perdana menteri, hingga presiden.

TRIPOLI - Kubu penentang Muammar Khadafi mendapat angin segar yang cukup signifikan. Pemerintahan interim (sementara) yang mereka bentuk mendapatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News