Prancis Serukan Kekaisaran Eropa, Trump Ngambek
jpnn.com - Wacana Kekaisaran Eropa yang dilontarkan Prancis disambut hangat negara-negara lain di Benua Biru. Tapi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump justru tersinggung.
"Pernyataan yang sangat menghina. Bayar dulu iuran NATO dengan adil," keluh Trump.
Sejauh ini, AS masih tercatat sebagai penyumbang dana terbesar NATO. Merasa rugi, Trump pun kemudian mengimbau negara-negara yang lain untuk menambah jumlah iuran. Apalagi, menurut suami Melania itu, NATO jauh lebih menguntungkan negara-negara Eropa ketimbang AS.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emanuel Macron mendesak Uni Eropa untuk mendesak aspek pertahaan. Salah satu caranya adalah membentuk tentara khusus yang melindungi eropa dari kekuatan asing. Jika gagasan ini terealisasi, Eropa Barat tentu tak membutuhkan NATO lagi.
Minggu lalu Macron menyentil Trump lewat pidatonya di Arc de Triomphe. Dia menyindir prinsip America First presiden ke-45 AS tersebut. Menurut Macron, nasionalisme tidak sama dengan patriotisme. Apalagi, nasionalisme yang dianut Trump itu cenderung sempit.
"Jika seseorang mengutamakan kepentingan pribadi dan masa bodoh dengan orang lain, itu berarti masyarakat kita sedang meninggalkan nilai moral penting bangsa ini," ungkap Macron.
Kata-kata Macron itu membuat Trump ngambek. Apalagi, di negara itu, ayah Ivanka tersebut dikucilkan dan didemo oleh perempuan telanjang. Dia sampai memilih absen dalam lawatan ke taman makam tentara-tentara AS di Belleau.
Dia juga absen dari Forum Perdamaian yang diadakan setelah peringatan gencatan senjata Perang Dunia I. Alasannya hujan.
Wacana Kekaisaran Eropa yang dilontarkan Prancis disambut hangat negara-negara lain di Benua Biru. Tapi tidak Presiden Amerika Serikat Donald Trump
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier