Praperadilan Aiman Terkait Penyitaan Telepon Seluler Ditolak, Begini Alasan Hakim

jpnn.com, JAKARTA - Gugatan praperadilan yang diajukan Aiman Witjaksono atas penyitaan telepon seluler, kartu SIM, akun media sosial, dan email oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya ditolak Hakim Tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Delta Tama dalam pertimbangannya menyatakan bahwa surat penetapan penyitaan yang dikeluarkan oleh PN Jaksel adalah sah.
"Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Hakim Delta Tama saat membacakan putusan gugatan praperadilan tersebut, Selasa.
Delta mengatakan penyitaan dilakukan oleh termohon dalam hal ini penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya sah.
Sehingga, kata Delta, petitum yang diajukan oleh pemohon dari angka satu sampai lima dinyatakan ditolak seluruhnya.
"Menimbang bahwa permohonan pemohon ditolak, maka pemohon adalah pihak yang dikalahkan. Maka kepadanya dibebankan untuk membayar biaya perkara ini sejumlah nihil," tuturnya.
Sidang praperadilan antara pemohon Aiman Witjaksono dan termohon penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya hanya berlangsung tujuh hari.
Aiman Witjaksono mengajukan permohonan praperadilan kepada PN Jaksel terkait penyitaan telepon genggam, media sosial, dan email oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, karena dinilai cacat hukum formil. (antara/jpnn)
Hkim menolak gugatan praperadilan yang diajukan Aiman Witjaksono atas penyitaan telepon seluler oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Versi Pengacara di Sidang Praperadilan, Penyitaan KPK terhadap Kusnadi Cacat Formil
- Praperadilan Ditunda, Pengacara Staf Hasto Sindir KPK
- KPK Dinilai Tak Hormati Proses Hukum Lantaran Absen di Sidang Praperadilan Kusnadi
- Praperadilan Korban Kriminalisasi Dikabulkan, Penasihat Hukum Apresiasi PN Tangerang
- Terbukti Bersalah, Pengusaha Ted Sioeng Divonis 3 Tahun Penjara
- Kesehatan Ted Sioeng Memburuk, Majelis Hakim Kabulkan Pembantaran