Praperadilankan Kapolri, Antasari Minta Kabareskrim Dihadirkan
jpnn.com - JAKARTA -- Terpidana dugaan otak pembunuhan bos Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar meminta Majelis Hakim menghadirkan Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Suhardi Alius di persidangan. Kehadiran Kabareskrim diharapkan Antasari untuk memberikan kesaksian terkait sidang praperadilan kasus keterangan palsu dan SMS gelap berisi ancaman pembunuhan Nasrudin.
Selain Suhardi, Bekas Ketua KPK itu juga meminta agar Majelis Hakim menghadirkan Irjen Mochamad Iriawan Kapolda Jawa Barat, KBP Daniel Bolly Tifona (Divisi Hukum Mabes Polri, AKBP Nico Afinta, Kapolrestabes Medan, AKBP Helmy Santika (Kapolres Lampung Selatan, yang dahulu mereka semua adalah penyidik.
"Besar harapan kami selaku Pemohon bahwa Hakim Pemeriksa perkara a quo untuk memanggil pejabat tersebut untuk hadir dalam persidangan praperadilan ini, kata Antasari dalam persidangan di PN Jaksel, Rabu (12/11).
Ia mengatakan, penetapan pemanggilan berupa surat, proses teknis penyerahan dan pemanggilannya diserahkan kepada Termohon I atau kuasanya yang hadir dalam persidangan ini. "Sebagai institusi yang menaungi para pejabat tersebut di atas," ujarnya.
Antasari mengatakan, pemangilan pejabat berwenang itu agar menerangkan proses penanganan perkara a quo yang menjerat dirinya, sesuai dengan pasal 82 ayat (1) huruf (b) KUHAP.
"Pemangilan Suhardi, karenakan sekarang dia Kabareskrim, tugasnyakan mengendalikan seluruh perkara. Saya mau tanya kenapa laporan kasus saya tidak jalan. Laporan SMS gelap dan sumpah palsu keduanya tidak jalan," kata Antasari.
Sedangkan pemanggilan terhadap empat perwira lain yakni Iriawan, Daniel, Nico, dan Helmy dikarenakan mereka sebagai penyidik saat melakukan penyelidikan dan penyidikan awal kasus yang menjeratnya pada tahun 2009 lalu.
"Ternyata waktu saya diperiksa, saya tidak ditunjukan HP saya yang berisi ancaman kalau HP itu ditunjukan ke saya, saya kan bisa hadirkan saksi meringankan yaitu keterangan ahli," kata Antasari.
JAKARTA -- Terpidana dugaan otak pembunuhan bos Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar meminta Majelis Hakim menghadirkan
- Begini Sikap Wakil DPR RI Ini soal Rencana PPN 12 Persen
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- Dukung Program Prabowo, Polisi Bersama Jurnalis Gelar Uji Coba Makan Siang Bergizi di Sekolah
- Kisruh di Apartemen Graha Cempaka Mas, Warga Ngadu ke Pj Gubernur Jakarta