Pratikno Rawan, Rini dan Luhut Aman
Ray sendiri, mengaku sudah jauh hari menggaungkan perlunya perombakan kabinet. Ini lantaran beberapa menteri visinya tidak klop dengan Nawa Cita yang diusung Jokowi sejak masa kampanye. "Menurut kami, Rini itu yang mestinya harus diganti karena kebijakan-kebijakannya terlalu liberal, bertentangan dengan Nawa Cita Jokowi. Jadi, mestinya reshuffe dilakukan dengan pertimbangan mendasar, bukan karena kepentingan PDIP," ucap Ray.
Yang pasti, Ray yakin Jokowi tidak akan lama lagi akan melakukan perombakan kabinet. Pasalnya, selain ada desakan dari publik dan PDIP, para petinggi PPP dan Partai Golkar kubu Agung Laksono juga ngebet ingin duduk di kabinet.
Kursi-kursi kabinet yang diduduki kalangan nonpartai, diyakini Ray bakal banyak yang akan dialihkan menjadi jatah orang partai.
Terkait kabar perombakan kabinet ini, Mensesneg Pratikno sudah membantahnya. Mantan Rektor UGM itu mengatakan, sejauh ini belum ada Jokowi membicaraan masalah itu.
"Tidak ada pembicaraan soal itu," kata Pratikno di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (24/2).
Tapi desakan reshuffle menguat? "Tidak ada pembicaraan soal reshuffle tersebut," ucapnya lagi. (sam/jpnn)
JAKARTA - Kabar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada Maret mendatang makin santer. Isu yang berkembang, kalangan PDIP makin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi JakOne Abank, Ini Alasannya
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Perlu Kolaborasi Multi-Pihak
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Indonesia Re Raih Anugerah BUMN Informatif Berkat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik
- Bergerak di Jepara, Tim Penindakan Bea Cukai Kudus Temukan Rokok Ilegal Sebanyak Ini