Pratiwi Sudarmono, Eks-Calon Astronot yang Sibuk di Penelitian
Masih Terus Kontak dengan Pencinta Antariksa
Senin, 29 Desember 2008 – 01:03 WIB
Sejak itu seolah nama Pratiwi tak pernah terdengar lagi. Padahal, seabrek aktivitas masih dijalaninya. ”Saya capek kalau ditanya perasaan saya akibat kegagalan itu,” ujarnya. Pratiwi lantas menghabiskan hari-harinya di laboratorium untuk tugas penelitian. Sambil mengisi waktu luang bersama keluarga, termasuk tiga cucu dari anak tunggalnya, Pandito A.B., karirnya tetap bertumbuh. Pada Februari 2008 lalu Pratiwi menggondol gelar profesor di bidang biologi molekuler dari kampusnya.
Sebagai wakil dekan FK UI, saban hari dia harus berangkat pagi-pagi dari rumah menuju kantornya di kawasan Salemba. Jadwalnya padat, apalagi kalau harus mengikuti rapat senat di kampus UI di Depok.
Paling cepat Pratiwi biasanya sudah berada di rumah lagi pukul 20.30. Begitulah setiap hari. Dia menyebut aktivitas di kampusnya tak pernah senggang. ”Saya baru tadi pulang dari rapat di UI Depok. Beginilah, menemui saya harus malam begini. Sebenarnya saya harus menghadiri wawancara dengan stasiun TV swasta. Tapi, jadwal itu tabrakan dengan seminar di Medan,” jelasnya.
Selain tugas sehari-hari di FK UI, waktunya banyak tersita untuk beberapa penelitian penyakit TBC dan tifus. ”Saya gemas banget dengan dua bakteri itu. Dari dulu sampai sekarang tak pernah ada obatnya yang manjur,” ungkapnya.
Menurut Pratiwi, setelah pemerintah benar-benar menggagalkan misi ke luar angkasa pada 1997, dia masih kerap diundang ke luar negeri.
Tak ada kata berhenti bagi Pratiwi Sudarmono. Setelah meninggalkan impiannya menjadi astronot, kini dia makin sibuk di dunia penelitian dan tugas
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408