Pratiwi Sudarmono, Eks-Calon Astronot yang Sibuk di Penelitian
Masih Terus Kontak dengan Pencinta Antariksa
Senin, 29 Desember 2008 – 01:03 WIB
Terutama negara-negara tetangga yang akan menyeleksi putra terbaiknya untuk keberangkatan misi luar angkasa bersama NASA. ”Saya diminta berbagi pengalaman. Termasuk apa yang harus saya siapkan untuk tes astronot tersebut. Beberapa negara punya program terencana untuk misi luar angkasa,” jelasnya.
Berbeda halnya dengan Indonesia. Sebenarnya ada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Namun, belum ada terobosan penjelajahan luar angkasa yang dirancang lembaga itu. Dia berharap program antariksa seperti dirinya dulu berlanjut. ”Sekarang mau berangkat dengan negara mana saja bisa. Jepang dan Tiongkok cukup maju soal ini. Saya menyayangkan mengapa peneliti Indonesia tidak diikutkan ke sana,” ucapnya.
Pratiwi juga menyindir lambannya pembangunan teknologi di Indonesia saat ini. Kata dia, di era Menteri Riset dan Teknologi B.J. Habibie, dunia riset Indonesia sangat maju dan terukur. ”Ke mana arah pengembangan penelitian jelas. Misalkan penelitian kedelai, arah pemerintah ke mana juga sangat terang,” jelasnya.
Perkembangan masyarakat dewasa ini, lanjut dia, juga kian tak jelas. Jarang sekali anak-anak atau remaja yang membanggakan sosok ilmuwan. Pratiwi menyebut negeri ini kehilangan sosok yang bisa dibanggakan. Dulu kalau ditanya soal cita-cita, anak SD akan mengatakan ingin seperti Pak Habibie. ”Kadang-kadang juga ingin menjadi astronot. Coba tanya anak sekarang. Jawabannya tak bergeser ke pemain sinetron atau profesi lain seperti dokter atau pengacara,” ungkapnya.
Tak ada kata berhenti bagi Pratiwi Sudarmono. Setelah meninggalkan impiannya menjadi astronot, kini dia makin sibuk di dunia penelitian dan tugas
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408