Pratu Dedi Hamdani yang Gugur di Papua Berencana Cuti untuk Menikah, Tahun Ini

jpnn.com, PRAYA - Kepergian Pratu Dedi Hamdani prajurit Yonif 408/Suhbrastha meninggalkan dua mendalam bagi orang tua maupun keluarga serta kerabat.
Mereka tidak menyangkap bahwa Pratu Dedi meninggal di usia muda. Pratu Dedi meninggal saat kejar KKB Papua penembak temannya usai salat subuh.
Almarhum merupakan warga Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
Pihak keluarga saat ini mulai melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan almarhum. Beberapa karangan bunga dari berbagai pihak terlihat berjejer di sekitar rumah duka.
Ayah almarhum, Muhidin, Sabtu, mengatakan, dirinya mengetahui anaknya gugur dalam tugas setelah mendapatkan telepon dari Komandan almarhum yang bertugas di Papua.
Selama bertugas menjadi TNI, almarhum pernah pulang satu kali saat Hari Raya Idul Fitri Tahun 2020. Sebelumnya seminggu yang lalu dirinya sempat melakukan komunikasi lewat telepon dengan almarhum dan rencana pulang dua bulan lagi.
"Dia telepon setiap minggu. Dia mau pulang dua bulan lagi dan rencana juga untuk menikah. Saya bilang tidak masalah. Dia telah punya pacar," ujarnya.
Sebelum kejadian yang menimpa anak pertama itu, dirinya mimpi pohon kelapa muda jatuh dari pohonnya. Namun, dia tidak menyangka anaknya itu meninggal dunia saat melawan KKB di Papua.
Kepergian Pratu Dedi Hamdani prajurit Yonif 408/Suhbrastha meninggalkan dua mendalam bagi orang tua maupun keluarga serta kerabat.
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Polri Kerahkan Armada Udara untuk Cari Korban Pembantaian KKB di Yahukimo