PraxiSurvey Sebut Ada Kesenjangan Narasi Terkait Program Hilirisasi di Indonesia

PraxiSurvey Sebut Ada Kesenjangan Narasi Terkait Program Hilirisasi di Indonesia
Director of Public Affairs Praxis PR, Sofyan Herbowo saat pemaparan hasil survei yang bertajuk Sentimen Publik Terhadap Kebijakan Hilirisasi Minerba di Indonesia Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (31/7). Foto: source for jpnn.com

“Hilirisasi adalah salah satu lema yang populer di publik, merujuk pada kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil alam melalui berbagai langkah turunan,” kata Sofyan.

Dia juga menjelaskan ditemukan adanya kesenjangan narasi yang mengakibatkan perbedaan persepsi antara pemerintah dan masyarakat terhadap program hilirisasi minerba.

Sofyan menilai dalam tahap sosialisasi, pemerintah masih mengedepankan isu pertumbuhan ekonomi dan penciptaan nilai tambah ekonomi sebagai manfaat dari program hilirisasi. 

Sedangkan, narasi yang muncul dari masyarakat sipil terkait hilirisasi adalah persoalan-persoalan yang menyangkut ruang hidup, lingkungan-sosial, dan eksistensi masyarakat adat.

“Artinya, memang ada kesenjangan yang cukup besar antara narasi pemerintah dan masyarakat sipil yang menyuarakan keluhan dari masyarakat terdampak," lanjutnya.

Sofyan lantas memberikan rekomendasi strategis bagi pemerintah, industri maupun kelompok masyarakat sipil.

Dia menyarankan perlu disusun dan dibangun narasi tentang hilirisasi minerba yang tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi memperhatikan biaya eksternalitas serta dampak hilirisasi seperti dampak lingkungan, sosial, dan lain-lain.

Sofyan juga menyarankan agar dibuka ruang dialog dengan para aktor dan organisasi masyarakat sipil yang selama ini cukup kritis dengan kebijakan hilirisasi minerba.

Survei ini mayoritas terjadi pada platform X sebesar 40,45 persen dengan didominasi percakapan bersentimen negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News