Pray for JT610, I Gusti Ayu Metta Dikenal Supel dan Pintar
“Terakhir bertemu pas upacara ngaben bulan sembilan itu. Kalau keseharian, lebih banyak tinggal di Kaliuntu. Di sini rumah tuanya, asalnya memang dari Banjar sini,” tutur Suweda.
Kini, keluarga besar Metta hanya bisa berharap. “Semoga ditemukan dalam kondisi selamat dan baik-baik saja,” imbuhnya.
Sedangkan pihak SMAN 1 Singaraja membenarkan bahwa Metta salah satu alumnusnya. Metta diketahui lulus pada tahun 1993 dengan nilai cukup memuaskan.
“Menurut penuturan alumni, dia memang ahli di bidang IPS (ilmu pengetahuan sosial, red). Sering ikut lomba akuntansi,” tutur Kepala SMAN 1 Singaraja Putu Eka Wilantara.
Menurut Eka, karena berprestasi maka Metta berhasil menembus STAN. Metta lulus pada tahun 1995 dan langsung menjalani ikatan dinas di Kementerian Keuangan.
“Kami dari almamater berharap Metta ditemukan dalam kondisi selamat,” katanya lagi.
Jabatan terakhir Metta adalah Kasubbag Umum dan Kepatuhan Internal Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pangkalpinang. Dia ke Jakarta dalam rangka menghadiri peringatan Hari Oeang ke-72 yang diselenggarakan Kementerian Keuangan.
Metta kemudian kembali ke Pangkalpinang pada Senin (29/10) pagi dengan menumpang pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta - Pangkal Pinang. Pesawat yang ditumpangi Metta lepas landas dari Bandara Soekarno - Hatta pada pukul 06.20 dan dinyatakan hilang kontak pada pukul 06.33.
Insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Laut Jawa menyisakan duka mendalam bagi keluarga I Gusti Ayu Ngurah Metta Kurnia (44) di Buleleng, Bali.
- Kemenkeu Buka Suara, Soal Transaksi Uang Elektronik dan Qris Kena PPN 12 Persen
- Selamat, Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan di Hakordia 2024
- Konsisten Memasarkan SBN, Bibit.id Raih 2 Penghargaan dari Kemenkeu
- Kemendagri-Kemenkeu Bersinergi Dorong Penurunan Stunting dan Kemiskinan
- Soal Anggaran Maung Pindad, Kemenkeu Beri Klarifikasi, Begini
- KPK Dalami PNBP dari Tambang Batu Bara ke Anak Buah Sri Mulyani