Pray for Manado: 5 Meninggal Dunia, 1 Hilang, 500 Mengungsi

jpnn.com, MANADO - Banjir dan tanah longsor di Kota Manado Sulawesi Utara pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 WITA memakan korban jiwa.
Musibah tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil.
BNPB melaporkan, hingga Minggu (17/1) pagi, peristiwa itu menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu hilang serta 500 jiwa mengungsi.
Sejumlah kecamatan terdampak banjir dan longsor ini antara lain Kecamatan Tikala, Paal Dua, Malalayang, Sario, Bunaken, Tuminting, Mapanget, Singkil dan Wenang.
Banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 WITA dengan tinggi muka air sekitar 50 sampai 300 cm. Selengkapnya :https://t.co/0fA6J2u6ay pic.twitter.com/B3REIPcj9u — BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) January 16, 2021
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga melaporkan kerugian materil yakni dua unit rumah rusak berat dan sepuluh unit rumah rusak sedang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI/Polri, masyarakat dan relawan.
Setidaknya sembilan kecamatan di Manado terkena dampak banjir dan longsor yang terjadi Sabtu kemarin.
- Wali Kota Agustina Pastikan Penanganan Banjir jadi Prioritas Utama
- Siaga Banjir, PTSI Bersama Satgas Bencana BUMN Menyalurkan Bantuan ke Jabodetabek
- Banjir di Banyuasin, AKBP Ruri dan Bupati Askolani Bagikan Sembako untuk Masyarakat Terdampak
- Dikritik karena Tinjau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Itu Bukan Permintaan Saya
- PLN Segera Pulihkan Suplai Listrik yang Terganggu Akibat Banjir di Grobogan
- Innalillahi, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor