Prediksi IMF soal Resesi 2023: Sepertiga Dunia Bakal Masuk Jurang
Selama beberapa dekade kawasan Asia-Pasifik bergantung pada China sebagai mitra dagang utama dan dukungan ekonomi pada saat krisis.
Sekarang ekonomi Asia menghadapi dampak ekonomi yang berkepanjangan dari bagaimana China menangani pandemi.
Pembuatan produk seperti mobil listrik Tesla dan iPhone Apple dapat kembali ke jalurnya saat Beijing mengakhiri nol-Covid.
Tetapi permintaan baru untuk komoditas seperti minyak dan bijih besi kemungkinan akan meningkatkan harga lebih lanjut saat inflasi tampaknya telah mencapai puncaknya.
"Pembatasan Covid domestik yang dilonggarkan China bukanlah peluru perak. Transisi akan bergelombang dan menjadi sumber volatilitas setidaknya hingga kuartal Maret," kata Ms Ell.
Bill Blaine, ahli strategi dan kepala aset alternatif di Shard Capital, menggambarkan peringatan IMF sebagai "membangunkan dan mencium aroma kopi".
"Meskipun pasar tenaga kerja di seluruh dunia cukup kuat, jenis pekerjaan yang diciptakan belum tentu bergaji tinggi dan kita akan mengalami resesi, kita tidak akan melihat suku bunga turun secepat yang dipikirkan pasar," katanya kepada program Today di BBC Radio 4.
"Itu akan menciptakan serangkaian konsekuensi yang akan membuat pasar gelisah setidaknya selama paruh pertama tahun 2023." (bbc/dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Pada Oktober lalu, IMF terlah memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2023. Resesi dipastikan datang untuk sepertiga dunia
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana
- Hilirisasi Kristalina
- Menteri Bahlil Menentang Rekomendasi IMF, Politikus PKS Merespons, Tegas
- Peserta IMF 2023 Ditaksir Mencapai 10 Ribu UMKM
- Prediksi IPR: Projo Mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
- IMF Banyak Bicara, Elite Partai Garuda: Tak Perlu Ditanggapi