Prediksi Peneliti soal Kondisi Cuaca 30 Tahun ke Depan, Sangat Mengkhawatirkan
jpnn.com, WASHINGTON - Penasaran dengan cuaca Indonesia 30 tahun ke depan? Kabar baiknya, suhu luar ruangan diperkirakan tidak naik drastis. Kabar buruknya, cuaca bakal lebih kejam daripada sekarang.
Hal tersebut merupakan kesimpulan dari kumpulan peneliti di ETH Zurich. Melalui jurnal yang dirilis di PLOS ONE Rabu (10/7), lembaga penelitian itu memprediksi negara tropis bakal mengalami cuaca ekstrem.
Kemarau panjang atau hujan badai diperkirakan lebih sering terjadi pada 2050. Di sisi lain, negara-negara di atas atau bawah garis khatulistiwa bakal merasakan suhu yang lebih panas.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Hantam India: Badai di Barat, Kemarau di Timur
Menurut kepala tim peneliti Jean-Francois Bastin, suhu sebuah negara pada 2050 bakal mirip dengan lokasi yang 1.000 kilometer lebih dekat dengan khatulistiwa. Artinya, warga London 30 tahun mendatang bakal merasakan suhu yang sama dengan Madrid saat ini.
"Kami ingin semua tahu bagaimana dampak perubahan iklim yang nyata," ujarnya kepada Agence France-Presse.
Dia menegaskan, perubahan iklim tak boleh diremehkan. Dia memprediksi Belgia, kampung halamannya, tak akan mengalami cuaca di bawah nol derajat Celsius pada 2060. Padahal, cuaca seperti itu dibutuhkan untuk memproduksi gandum. (bil/c11/dos)
Kumpulan peneliti di ETH Zurich. Melalui jurnal yang dirilis di PLOS ONE Rabu (10/7), lembaga penelitian itu memprediksi negara tropis bakal mengalami cuaca ekstrem.
Redaktur & Reporter : Adil
- Lewat Program SEB, Pertamina Berkomitmen Edukasi Energi Bersih di Kalangan Siswa
- Libas Trek Menantang & Cuaca Ekstrem, Hyundai Ioniq 5 Sabet Rekor Dunia
- Pengumuman, Pemerintah Tutup Pendakian di Lima Gunung Jelang Tahun Baru
- Peringatan BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem hingga 28 Desember 2024
- H-5 Nataru, ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Mempersiapkan Perjalanan dengan Matang
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan