Prediksi Pergerakan IHSG Selama September
Menurut Reza, sentimen secara fundamental yang membuat IHSG bertahan di level 5.900 belum terlalu kuat.
’’Belum ada sentimen yang secara signifikan dapat mempertahankan IHSG di zona hijau. Apalagi mampu mendorong IHSG untuk melesat ke level 6.000 seperti yang diperkiraan sebelumnya,’’ ujarnya.
Faktor penggerak IHSG lebih banyak berdasar rumor dan sentimen. Dengan begitu, laju IHSG pun rentan melemah.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain, rapat Federal Open Market Committee (FOMC), rilis data ekonomi dari Tiongkok dan Eropa, serta data inflasi dalam negeri.
Hal lain yang juga menjadi perhatian khusus adalah berita-berita maupun sentimen mengenai emiten langsung.
’’Apalagi, jika emiten itu adalah emiten small cap (kapitalisasi pasarnya kecil, Red), akan lebih sensitif. Namun demikian, justru di situlah peluang bagi para pelaku pasar untuk mendapatkan gain (keuntungan, Red) besar,’’ lanjutnya.
Reza pun memprediksi level support IHSG bulan ini mencapai 5.740–5.780 serta level resisten 5.912–5.945.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira Adhinegara menuturkan, tekanan geopolitik masih memengaruhi bursa saham.
- Pasar Merespons Positif Penunjukan Thomas Djiwandono sebagai Wamenkeu
- Rupiah Berfluktuasi, Tim Satgas Sinkronisasi Pemerintahan Turun Tangan
- IHSG Kebagian Untung Atas Hasil Quick Count Prabowo-Gibran
- IHSG 2023 Tetap Optimistis di Tengah Volatilitas Pasar, Ini Kuncinya!
- IHSG Dibuka Menguat, Saham Ini Berpotensi Cuan
- IHSG Hari Ini Menguat Dipicu Rilis Inflasi BPS