Preman Kuasai Pusat Keramaian
Sabtu, 07 September 2013 – 07:09 WIB
Ketua Komisi D DPRD Kota Bogor, Aep Saefullah mengatakan, masalah premanisme di Kota Bogor memang sulit ditangani. Selain karena adanya indikasi kongkalikong dengan aparat, sindikat preman juga terbilang bisnis hitam yang terkoordinir.
“Asal-muasalnya memang dari pengangguran. Nah, bagaimana premanisme ditekan, sementara masalah pengangguran saja belum bisa ditangani. Dana alokasi penanganan pengangguran sangat minim,” kata dia.
Politikus PPP ini juga mengatakan, premanisme sebenarnya tidak hanya terjadi di lingkungan umum. “Tapi juga terjadi di sekolah-sekolah. Banyak siswa berlatar ekonomi kurang mampu acap kali memeras teman satu sekolahnya. Ini masalah serius,” kata dia.(cr16/yus)
BOGOR - Premanisme di Kota Bogor sepertinya sudah membudaya. Sejumlah titik keramaian dan pusat peredaran rupiah, kini juga telah dikepung preman.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS