Preman Tuan
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - INILAH yang disebut kudeta setengah hati, bahkan seperempat.
Dunia sempat tertegun. Moskow di-lockdown. Kembali jadi kota mati, kali ini menegangkan. Yang mau kudeta sudah berbaris bersenjata: tinggal 200 km dari ibu kota Rusia.
Mereka adalah tentara yang lagi kecewa. Tentara swakarsa. Harapan mereka untuk segera menguasai seluruh Ukraina tidak kunjung terlaksana, padahal mereka sudah 14 bulan berperang di sana.
Mereka menilai, menteri pertahanan yang berkuasa di ibu kota sana setengah hati. Menhan Sergei Shoygu dinilai kurang memberikan dukungan penuh untuk pasukan swakarsa di garis depan.
Puncak kekecewaan itu terjadi mengikuti satu tragedi: roket tentara Rusia ditembakkan ke wilayah yang dikuasai tentara swaskarsa. Akibatnya banyak pejuang swakarsa tewas.
Kecurigaan pun muncul: Menteri Pertahanan Shoygu sengaja memperlemah pasukan tentara swakarsa.
Maka mereka meninggalkan garis depan di Ukraina: berkumpul di kota pelabuhan dekat perbatasan. Di kota Rostov-on-Don. Praktis kota di muara sungai Don ini dikuasai tentara swakarsa.
Di kota berpenduduk 1 juta jiwa itu mereka melampiaskan ketidakpuasan pada pusat. Emosi mereka tercampur dengan gosip politik dan kekuasaan.