Preman
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Partai politik membutuhkan massa besar untuk memamerkan kekuatannya kepada publik. Partai-partai politik membutuhkan jaringan organisasi preman untuk melakukan operasi-operasi politik mereka.
Para pemimpin organisasi mafia menjadi bandar politik yang menyediakan modal dan memberi perlindungan keamanan kepada para politisi.
Praktik mafia politik menjadi fenomena yang umum dan meluas. Organisasi mafia memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai konstelasi politik dari level bawah sampai ke level tertinggi.
Dalam operasi politik itu organisasi mafia melakukan praktik-praktik gelap seperti penyuapan, pembelian suara, penyekapan, penculikan, dan juga pembunuhan.
Praktik ini nyaris mustahil diberantas karena jaringannya yang sudah sangat kuat dan mengakar. Karena itu praktik politik gelap ‘’dark politis’’ akhirnya diterima sebagai kenyataan politik yang tidak terhindarkan.
Para politisi membutuhkan jaringan mafia untuk mendapatkan dukungan dana dan suara, dan para mafia mendapatkan imbalannya dalam bentuk perlindungan politik dari para politisi. Fenomena ‘’dark politics’’ terjadi di mana-mana, termasuk di sekeliling kita. (*)
Organisasi preman yang sudah mapan beroperasi dengan lebih sistematis. Para pemimpin organisasi preman mempunyai hubungan dengan aparat keamanan.
Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror
- Bikin Resah, Preman di Pelabuhan Makassar Ditangkap Polisi
- Target Dedi Mulyadi: Tahun Ini Jawa Barat Bebas Aksi Premanisme
- Polresta Pekanbaru Minta Warga Laporkan Preman Berkedok Ormas Minta THR
- Waketum Kadin Haryara: Aksi Premanisme Mengganggu Iklim Investasi
- Irjen Herry Fokus Instruksi Kapolri untuk Sikat Aksi Premanisme
- Profil Irjen Herry, Kapolda Riau Baru, Sosok Reserse Tangguh Pemburu Preman